Tangan Kamu Pernah Keriput ? ini penjelasannya

Mandi terlalu lama atau terkena air terlalu lama pasti menyebabkan jari tangan dan kaki Anda berkerut. Anda pun pasti menyadarinya, namun seringkali Anda mengabaikannya karena hal itu biasa terjadi.

Tapi, apa sebenarnya yang membuat jari tangan dan kaki Anda berkerut jika terkena air lebih lama?

Banyak orang berpikir bahwa kulit akan membengkak jika berada di bawah air karena kulit menyerap air. Sementara yang lainnya percaya bahwa keriputnya jari tangan dan kaki diakibatkan oleh terjadinya osmosis. Tapi, ternyata hak tersebut tidak benar.

Jika osmosis adalah alasan di balik mengerutnya jari tangan dan kaki, pasti bagian lain dari tubuh Anda juga akan mengalami osmosis dan bukan hanya ujung jari tangan dan jari kaki Anda.

Tapi, ternyata keriputnya jari kaki dan tangan disebabkan oleh respon dari saraf simpatik yang terdapat di jari. Jika saraf simpatik dari jari-jari dipotong, tidak akan ada kerutan lagi ketika terlalu lama terkena air. Hal inilah yang membuktikan bahwa penyebabnya terkait dengan sistem simpatik.
 
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf pusat, yang bertanggung jawab atas respon dalam tubuh. Sistem saraf simpatis mengontrol sejumlah fungsi, termasuk denyut jantung dan tekanan darah.

Pembuluh darah tepi akan menegang ketika sistem saraf simpatik mengalihkan darah ke pusat tubuh dan otot-otot utama serta organ. Ketika sistem simpatis diaktifkan, pembuluh darah jari tangan dan kaki menyempit, sehingga membatasi aliran darah ke jari-jari tangan dan jari kaki Anda.

Volume darah yang berkurang di lapisan dalam jaringan lunak mengakibatkan kulit tertarik ke dalam dan menciptakan lipatan yang kita kenal sebagai keriput.

Pada tahun 2011, seorang ahli neurobiologi, Mark Changizi, berteori bahwa kulit jari tangan dan kaki yang keriput akan membantu Anda mudah memegang benda-benda yang basah atau benda yang terendam.

Menurutnya, kerutan di kaki dapat membantu Anda berjalan dengan aman, karena membuat pijakannya lebih baik di lantai yang basah. Teori ini pun telah dibuktikan melalui penelitian.

Source CNN Indonesia