× -language-

×

view_list1.png Article     view_masonry.png Gallery     view_list2.png Videos    
×
  • url:
×
×
×
10 0 0 0 0 0
10
   ic_mode_light.png

Sejarah Asal Usul Nama Sumatra

Sumatra, Indonesia,

Nama yang dikenal justru adalah Pulau Perca (atau Pritcho dalam dialek Melayu selatan) dan Indalas berdasarkan karya sastra Melayu yang merujuk pada pulau-pulau sekitar semenanjung Malaya.

Namun, orientalis Inggris abad ke-19 yang pernah singgah ke Bencoolen (Bengkulu) William Marsden berpendapat 'Indalas' sangat mirip dengan nama 'Andalusia' kekuasaan orang Arab di Spanyol di masa kejayaannya.

Dalam The History of Sumatra, dia menemukan penggunaan nama ini sudah marak, bahkan Selat Malaka sebelumnya dikenal sebagai Laut Indalas. Konon, orang Sumatra masa itu yakin Selat Malaka dahulu memiliki jembatan yang dihancurkan oleh Iskandar Agung/Aleksander Agung/Zulkarnain.

Orang Eropa seperti Yunani dan Romawi, pengetahuannya baru memahahami peradaban Timur baru sampai Srilangka. Sumatra pada abad pertengahan justru dinamai sebagai Taprobana. Ahli pelayaran Eropa di masa lalu, menurut Marsden, menyebut Sumatra sebagai Ophir.

Penggunaan nama ini tidak dapat dibuktikan karena hanya merujuk pada kisah Alkitab tentang Sulaiman yang mencari daging emas dan gading di daerah khatulistiwa. Meski di Sumatra Barat memiliki gunung tertinggi bernama Ophir (Gunung Talamau), tetapi nama ini sangat asing bagi orang Sumatra itu sendiri.

Penamaan dengan lokasi yang lebih akurat baru terjadi pada abad kesembilan oleh penjelajah bangsa Arab pertama. Mereka menyebut Ramni sebagai pulau yang terletak di jalur antara Sarandib (Srilangka) dan Sin (Tiongkok), dengan hasil bumi yang sangat cocok pada Sumatra.

Pada abad ke-12, Al-Idrisi, seorang kartografer Andalusia membuat peta untuk Roger II dari Sisilia. Hampir seperti penjelajah Arab lainnya, ia menamakan Sumatra sebagai Al-Rami. Satu abad berikutnya, Marco Polo sang penjelajah Eropa menyebut Sumatra sebagai Java Minor.

Penyebutan Sumatra sebagai nama kawasan muncul secara gamblang dalam Al-Rihlah, catatan karya musafir asal Maroko, Ibnu Battutah sekitar 1345. Menurut Hamka melalui buku Sedjarah Islam di Sumatera pada 1950, Ibnu Battutah menulis Sumathara atau Sumathra karena merujuk pada 'Samudera' pada nama kesultanan yang berdiri di Aceh sekitar abad ke-13.

Sumber: National Gepgraphic Indonesia
#sains #sumatra #Ophir #alrihlah

❮ previous
next ❯
ArtikelinfoduniaWowSejarahInformasi MenarikFakta UnikPendidikanCerita
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png order
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× order
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_light.png ic_other.png
+