× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
7 0 0 0 0 0
7
   ic_mode_light.png

fakta menarik mengenai burung kea yang berasal dari Selandia Baru

Selandia Baru merupakan salah satu negara kepulauan yang letaknya berada di ujung belahan Bumi bagian selatan. Maka dari itu negara ini memiliki berbagai kenampakan alam yang masih begitu alami dan memukau. Namun tak hanya itu, negara ini juga memiliki berbagai binatang endemik unik yang pastinya menarik untuk dilihat.

Salah satu binatang endemik asal Selandia Baru tersebut adalah Kea, yakni seekor burung jenis betet yang cantik dan begitu menarik. Pastinya burung bernama latin Nestor notabilis ini memiliki berbagai fakta unik yang belum pernah kalian ketahui.

Burung Kea merupakan salah satu burung yang memiliki habitat alami di Pulau Selatan, Selandia Baru, terutama area hutan yang terdapat di Pegunungan Alpen Selatan atau yang dijuluki dengan K? Tiritiri o te Moana. Sehingga burung ini dapat ditemui pada kawasan sepanjang pegunungan tersebut, baik pada area lembah, sempadan sungai, maupun pada dataran tinggi.

Selain itu, burung ini juga tidak dapat ditemui pada Pulau Utara, meskipun diketahui bahwa terdapat fosilnya di sana. Serta diperkirakan pernah hidup di Pulau Utara sejak 10.000 tahun yang lalu.

Burung ini juga termasuk jenis burung betet atau parrot yang berukuran besar, yang mana panjangnya mencapai ukuran 48 hingga 50 cm. Sedangkan berat dari burung ini mencapai 800 gram hingga 1 kg, serta ukuran dari pejantannya lebih besar dibandingkan dengan betinanya.

Salah satu hal yang menarik dari burung kea ini adalah termasuk pemakan segala atau omnivora. Hal tersebut berbanding terbalik dari umumnya burung parrot yang mayoritas memakan biji-bijian. Serta burung ini juga memiliki paruh yang tajam seperti pisau untuk merobek berbagai macam biji ataupun daging.

Sayangnya kea termasuk burung yang langka dan terancam punah, bahkan statusnya sudah masuk dalam kategori endangered menurut IUCN Red List. Semakin langkanya burung ini disebabkan adanya predatornya seperti cerpelai, possum, kucing dan tikus yang dapat memangsa telurnya. Selain itu, kea juga bersarang di tanah dan sangat mudah ditemui, sehingga cukup rawan untuk dimangsa.

Selain terdapat berbagai pemangsa, burung ini juga kerap berkonflik dengan manusia yang dianggap sebagai pengganggu, karena sering menyerang sejumlah domba. Maka dari itu, tak jarang orang yang membuat perangkap dan membunuh burung ini.

Maka tak heran apabila populasi burung ini terus melorot dari tahun ke tahun, bahkan sesuai laman Birdlife, populasinya kini hanya mencapai 6.000 ekor saja di alam liar, di mana 4.000 diantaranya sudah dewasa.  

Nah, itu tadi beberapa fakta menarik mengenai burung kea yang berasal dari Selandia Baru. Semoga bisa menambah pengetahuan kalian mengenai binatang langka.

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
ArtikelinfoduniaFlora dan FaunaFakta UnikWowInformasi Menarik
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_light.png ic_other.png
+