× -language-

×

view_list1.png Article     view_masonry.png Gallery     view_list2.png Videos    
×
  • url:
×
×
×
10 0 0 0 0 0
10
   ic_mode_light.png

Jeff Bezos Danai Startup Anti Penuaan, Bantu Manusia Hidup Abadi

Miliarder Jeff Bezos dan Yuri Milner dilaporkan mendanai perusahaan startup bioteknologi yang bertujuan untuk menemukan formula anti-penuaan.


Disebut Altos Labs, perusahaan yang didirikan di Amerika Serikat dan Inggris awal 2021 tersebut, telah mengumpulkan setidaknya 270 juta dolar AS untuk pengembangan teknologi pemrograman ulang sel pada hewan dan manusia.


Meski tidak banyak informasi yang diketahui tentang Altos, tapi perusahaan memberikan indikasi jenis teknik anti-penuaan yang sedang diteliti.


Penelitian tersebut dipelopori oleh Dr. Shinya Yamanaka, yang membuatnya mendapatkan Hadiah Nobel 2012 untuk studi tersebut.


Dr. Yamanaka menemukan bahwa dengan menambahkan empat protein spesifik ke sel, itu dapat diinstruksikan untuk kembali ke keadaan sebelumnya dengan sifat-sifat sel induk embrionik yang membentuk blok bangunan kehidupan hewan baru.


Altos juga akan didukung oleh Dr. Juan Carlos Izpisua Belmonte, ahli biologi Spanyol yang bekerja di Salk Institute di California, yang telah memelopori penelitian tentang pergantian sel.


Dalam penelitian 2016, Dr. Belmonte mendemonstrasikan teknik sel induk embrionik Yamanaka dan menerapkannya pada tikus, yang menunjukkan tanda-tanda pembalikan usia.


Setelah percobaan, Dr. Belmonte menjuluki teknik pemrograman ulang sebagai "obat mujarab kehidupan".


Selain itu, Dr. Steve Horvath yang mengembangkan penanda akurat untuk mengukur penuaan pada manusia dan hewan juga bergabung dalam Altos.


Setiap penelitian anti-penuaan akan membutuhkan "jam biologis" semacam itu untuk mengukur efektivitas teknik-teknik tersebut.


Baik Bezos maupun Milner tidak asing dengan investasi di laboratorium yang mencari solusi anti-penuaan.


Untuk saat ini, Altos akan melakukan pemrograman ulang yang ramah terhadap hewan. Dalam uji sebelumnya, teknik tersebut dapat menghasilkan tumor embrionik yang disebut teratoma.


Dilansir dari Daily Mail, Selasa (7/9/2021), teknologi ini tidak hanya membuat sel lebih muda, tetapi dengan mengubahnya menjadi sel induk juga mengubah peran sel.


Untuk saat ini, terapi tersebut masih terlalu berbahaya untuk dicoba pada manusia.

❮ previous
next ❯
ArtikelinfoduniaLife StyleLife HackKesehatanITTeknologiSeduniaFakta UnikInformasi MenarikInspirasiInvestasiMotivasiBeritaBisnisEkonomiSahamWowViral
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png order
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× order
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_light.png ic_other.png
+