M*m*k,Kudapan Istimewa Khas Aceh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Posgar.com - ‘Mamemek’ dan yang lebih populer disebut dengan ‘Memek’ ( huruf ‘e’ dibaca seperti menyebut kata ‘elang’ ) merupakan kudapan populer dari Aceh. Kudapan yang lahir dari Serambi Makkah ini, memiliki tekstur seperti bubur. Bahan dasar Memek terbuat dari beras atau pisang.

Sejarah Mamemek
Pada masa dulu, nenek moyang warga Aceh kerap mengunyah-ngunyah beras ketan yang sudah dicampur pisang sehingga muncul istilah mamemek. Lambat laun, makanan tersebut disebut dengan memek.

Mengutip pernyataan dari situs resmi Dinas Kebudayaan atau Pariwisata Provinsi Aceh, Senin (19/8) kudapan ini telah dinyatakan oleh tim ahli WBTB untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Kudapan Istimewa
Bubur m***k khas Simeulue Aceh ini menjadi santapan istimewa yang disajikan pada perayaan tertentu saja.

Misalnya saat ada pesta atau tamu penting yang bertandang ke rumah dan suatu instansi pemerintah. Sebab, kudapan ini disimbolkan sebagai bentuk penghormatan kepada orang luar yang datang.

Kita juga bisa mendapatkan m***k di kala bulan puasa tiba. Ia menjadi santapan wajib saat buka puasa tiba. Bubur ini juga dihidangkan sebagai menu lebaran di Simeulue.

Namun sayang, kuliner istimewa ini sekarang sudah jarang ditemui. Kalau tidak ada perayaan, ia akan jarang ditemui bahkan di warung milik warga setempat.

Cara Membuat Mamemek
Memek merupakan salah satu makanan khas yang menjadi primadona dari Kabupaten Simeulue, Aceh.

Untuk membuat memek, bahan yang harus disediakan antara lain; beras ketan yang sudah digongseng dan disangrai, pisang sesuai selera, santan biasa tidak kental dan tidak encer, garam atau gula. Setelah semuanya siap, pisang selanjutnya ditumbuk kasar sehingga tekstur pisangnya masih ada atau kemudian dicampur dengan semua bahan tadi.

Anda tertarik untuk mencicipi bubur memek?