× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
4 0 0 0 0 0
4
   ic_mode_dark.png

NABI ISA AS DAN 3 POTONG ROTI

Diriwayatkan dari Jarir dari Laist ia berkata ada seorang laki-laki meminta izin untuk menemani Nabi Isa AS. Setelah mendapat izin dan restu Nabi Isa AS, laki-laki itu pun mengikuti ke mana Nabi Isa AS pergi.

Mereka melakukan perjalanan hingga tibalah di pinggir sebuah sungai. Mereka pun duduk beristirahat sambil makan di tempat itu. Mereka memiliki tiga potong roti. Keduanya pun membagi roti tersebut masing-masing satu potong sehingga tersisa satu potong

Usai makan, Nabi Isa AS menuju ke sungai untuk minum. Setelah minum, beliau pun kembali ke tempat semula. Namun, beliau mendapati sisa satu roti tadi sudah tidak ada lagi, lantas nabi isa bertanya kepada teman nya,

“siapakah yang mengambil roti?”

“aku tidak tahu,” jawab temannya.

Setelah itu, Nabi Isa AS pun beranjak.Teman barunya tetap mengikuti. Di tengah perjalanan, Nabi Isa AS melihat rusa betina beserta dua anaknya. Tiba-tiba, Nabi Isa AS memanggil salah satu anak rusa tersebut dan anehnya anak rusa tersebut langsung datang memenuhi panggilan beliau. Lalu Beliau AS menyembelih dan memanggang serta makan bersama teman barunya. Selesai makan, Nabi Isa AS berkata pada sisa-sisa rusa yang telah dimakan, “Wahai anak rusa bangunlah dengan izin Allah SWT!” Ajaib, rusa itu langsung bangkit dan pergi. Lalu Nabi Isa AS bertanya kembali pada temannya, “Aku bertanya padamu demi apa yang kau lihat dari mu’jizat ini. Siapa yang mengambil roti?” Spontan temannya menjawab, “Saya tidak tahu.”

Keduanya kembali meneruskan perjalanan hingga sampai di sebuah danau. Nabi Isa AS memegang tangan si laki-laki dan berjalan di atas air menyebrangi danau tersebut. Setelah melewati danau, beliau kembali bertanya pada si laki-laki soal roti yang hilang,

“Demi mu’jizat yang kau lihat, siapa yang mengambil roti?”

“Saya tidak tahu,” jawab laki laki tersebut untuk ketiga kalinya.

Kemudian mereka berdua sampai di sebuah hutan. Keduanya duduk istirahat. Di tengah-tengah istirahatnya, Nabi Isa AS menumpuk pasir kemudian berkata, “Wahai pasir jadilah emas dengan izin Allah SWT!” Seketika pasir itu pun berubah menjadi emas. Nabi Isa AS lalu membagi emas tersebut menjadi tiga bagian. Beliau berkata, “Sepertiga buat saya,sepertiga buat kamu,dan sepertiga buat yang mengambil roti.” Sekonyong-konyong laki-laki itu berkata, “Aku yang mengambil roti kemarin.” Mendengar itu, Nabi Isa AS pun berkata, “Kalau begitu, semua emas ini buatmu.” Beliau pun beranjak meninggalkan laki-laki bersama emasnya.

Tidak lama kemudian, datanglah dua orang laki-laki menemui laki-laki teman Nabi Isa AS tersebut. Tergoda oleh kilau emas yang dimiliki teman Nabi Isa AS, mereka pun bermaksud merebutnya hingga akhirnya terjadi perkelahian. Terdesak, laki-laki pemilik emas pun memberikan tawaran pada keduanya. “Begini saja. Bagaimana kalau emas ini kita bagi tiga?” tawarnya. Lalu ketiganya bersepakat untuk membagi emas tersebut.

Setelah lelah berkelahi dan berebut, rasa lapar menghinggapi mereka bertiga. Kemudian diputuskan bahwa salah satu di antara mereka untuk berangkat ke desa terdekat guna membeli makanan. Maka, berangkatlah salah seorang di antara mereka.

Di tengah perjalanan, muncul pikiran jahat di benak laki-laki yang mendapat tugas membeli makanan. Rasa tamak segera memenuhi hati dan pikirannya. “Untuk apa emas itu dibagi bertiga, lebih baik aku racuni saja makanan yang aku beli sehingga emas itu bisa menjadi milikku seluruhnya,” batinnya. Rencana jahat itu pun dilakukan.

Syahdan, pikiran yang sama juga menghinggapi kedua orang yang berada di hutan. Keduanya berpikir jika emas yang ada di hadapan mereka dibagi untuk berdua, tentu masing-masing orang akan mendapat bagian lebih banyak daripada jika harus dibagi menjadi tiga. Akhirnya, keduanya bersepakat untuk membunuh laki-laki yang tengah membeli makanan.

Benar saja. Ketika laki-laki yang membeli makanan datang, mereka segera membunuhnya. Rencana berjalan lancar. Kini, emas yang ada di hadapan mereka segera dibagi menjadi dua bagian. Namun, terjadilah apa yang harus terjadi. Setelah berhasil membunuh, mereka pun menyantap makanan yang dibawa oleh orang yang baru saja mereka bunuh. Alhasil, racun dalam makanan tersebut segera bekerja. Keduanya mati menyusul yang pertama.

Pemandangan yang tragis tersaji di hutan itu. Tiga sosok mayat tergeletak begitu saja di tengah hutan. Sementara, emas yang tadinya menjadi sumber perselisihan justru utuh tak tersentuh. Tiga orang mati karena memperturutkan keserakahan mereka. Pada akhirnya, tak satupun di antara mereka yang bisa memiliki emas tersebut.

Suatu hari, Nabi Isa AS dan para santrinya lewat di tempat itu. Para santrinya merasa heran ketika melihat tiga sosok mayat bergelimpangan sementara di samping mereka terdapat emas dalam jumlah yang lumayan. Beliau pun menceritakan peristiwa yang dialami tiga sosok mayat tersebut dan berkata, “inilah harta dunia yang sering membuat orang lupa diri dan gelap mata. Hati-hatilah kalian terhadap harta dunia,” pesan Nabi Isa AS.

Disadur dari kitab Ihya Ulumuddin
Karya Imam Ghozali
juz 6 halaman 249-250
Kitab Cetakan Daar Al Minhaj

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
Artikel Fakta Unik Wow Pendidikan Cerita CerbungSejarah
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_dark.png night
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_dark.png ic_other.png
+