× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
    Tidak Ada/kosong
    kemungkinan belum ada expos, expos telah dihapus maupun kesalahan sistem
×
0 0 0 0 0 0
0
   ic_mode_dark.png

Beda Oli Bensin dan Diesel

Tidak sekedar BBM, mesin mobil pun butuh oli supaya bisa bekerja. Mobil dengan mesin dengan bahan bakar bensin atau mobil dengan mesin dengan bahan bakar diesel butuh oli menjadi pelumas supaya mesin dapat bergerak.


Oli untuk mesin bensin dan diesel banyak memiliki ketidakcocokan. Untuk itu dia seharusnya tidak boleh pakai oli mesin bensin untuk mesin diesel atau kebalikannya, terkecuali pada kondisi kritis. Pada kondisi kritis, anda dapat memakai oli mesin bensin untuk oli diesel atau kebalikannya. Akan tetapi bila hal ini selalu dilaksanakan secara berulang-ulang, jadi mesin dapat hancur.


Di bawah ini ialah beberapa ketidakcocokan antara oli mesin bensin dan oli mesin diesel. Dengan mengenali beberapa ketidakcocokan ini, jadi anda gak perlu takut salah saat beli oli.


A. Ketidakcocokan jumlah konstruksi


Pelumas atau oli ialah paduan di antara minyak dan zat aditif. Setiap oli yang umum anda membeli dan pakai untuk kendaraan, sekurang-kurangnya ada 9 bahan aditif misalnya:



  • Anti oksidan untuk menghalang oksidasi

  • Detergen untuk melindungi permukaan logam bebas kotoran

  • Dispersant untuk mengatur dan bawa kotoran supaya terdispersi sama rata dalam pelumas

  • Aditif anti karat untuk menghalang munculnya karat

  • Aditif anti wear untuk menghindari mesin dari aus

  • Friction Modifier digunakan untuk menambah tingkat kelicinan film pelumas

  • Pour poin despressant dipakai untuk buat pelumas masih tetap gampang mengucur di suhu rendah

  • Anti Foam untuk menghalang terjadinya busa di pelumas

  • Dan paling akhir ada aditif untuk melindungi viskositas (kekentalan) oli masih tetap konstan di temperatur rendah dan tinggi


Walau oli bensin dan oli diesel sama miliki kandungan semacam pada atas, akan tetapi jumlah susunannya dapat tidak serupa. Satu diantaranya misalnya ialah kandungan detergen. Oli diesel butuh semakin banyak kandungan detergen untuk bersihkan pengendapan di mesin. Pengendapan ini terjadi dari partikel logam yang tergerus. Tiada detergen, tersisa karbon pembakaran dan oksidasi ini dapat ketinggal dan menghancurkan mesin.


B. Ketidakcocokan viskositas


Viskositas ialah tingkat kekentalan di oli. Bila anda beli oli, pada sisi depan paket dapat terdaftar angka SAE (Society of Automotive Engineers) misalnya 15W-30. Huruf W di jejeran code itu miliki makna Winter dan angka 15 di depannya sebagai titik beku oli itu, lantas angka 30 ada berada di belakangnya sebagai titik terpanas yang bisa dicapai oli itu. Bertambah tinggi angka di muka, jadi bertambah kental juga tingkat viskositas oli itu.


Biasanya oli untuk mesin mobil dengan bahan bakar bensin miliki code SAE 0W-10 hingga 15W-30, di atas angka itu jadi tingkat viskositas udah sangat tinggi dan oli jadi begitu kental. Akan tetapi di keadaan tertentu, mobil berbahan bakar bensin malahan tak dapat memakai oli dengan tingkat kekentalan yang rendah. Misalnya ialah mobl tua. Mobil tua dengan tahun produksi sebelumnya tahun 2005 umumnya butuh oli dengan tingkat kekentalan yang tinggi seperti SAE 20W-40.


Mesin mobil dengan bahan bakar diesel butuh oli dengan tingkat viskositas tinggi karena mesin diesel bekerja dengan kompresi yang lebih rendah ketimbang mesin bensin. Hal tersebut yang membuat torsi mesin diesel lumayan besar waktu di rpm rendah.


C. Ketidakcocokan sertifikasi API servis


API ialah American Petroleum Institute, instansi penguji dan pemeriksa kwalitas oli yang digunakan di sekian banyak negara Eropa dan Amerika. API udah keluarkan beberapa sertifikasi untuk oli yang bisa dipakai untuk mengenali keserasian di antara oli dan mesin mobil anda.


Oli untuk mobil dengan mesin bensin miliki code S, sedankgan oli untuk mesin diesel memakai code C. Menjadi contoh, SM ialah code API untuk oli mobil bensin keluaran teranyar. Biasanya code SM dapat dipakai untuk seluruhnya mesin dengan bahan bakar bensin dengan tahun produksi di atas 2004. Lantas di mesin diesel keluaran teranyar memakai code CI-4.


Walau udah terbedakan menurut code API, akan tetapi umumnya oli waktu ini miliki 2 code sekalian, ialah code S namun juga code C. Menjadi contoh anda dapat mendapatkan code API SL/CF di paket oli. Ini maknanya oli itu dibentuk untuk mesin dengan bahan bakar bensin, akan tetapi di situasi kritis dapat pula dipakai untuk mesin diesel. Pemanfaatan ini sudah pasti tak direkomendasikan untuk dilaksanakan dalam waktu panjang. Karena bila dilaksanakan tak henti kedepan dapat menghancurkan mesin.


Itulah beberapa ketidakcocokan di antara oli bensin dan oli diesel. Dengan mendalami apa bedanya dan bagaimanakah caranya memperbandingkannya, anda gak perlu kebingungan bila harus beli oli untuk mobil anda. Beli oli original di toko oli mobil terdekat dan terbaik yaitu Cakra Motor 11.

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
Artikelinfodunia
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_dark.png night
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_dark.png ic_other.png
+