Penduduk Himalaya Pertaruhkan Nyama Demi "Madu Gila" Sama Berharganya Dengan Emas

Dilansir dari themindunleashed.com, jauh di dalam gua di #Pegunungan #Himalaya, ada #spesies #lebah khusus yang dapat menghasilkan madu semacam ini.

Disebut 'mad honey' atau 'madu gila', saking berharganya banyak #penduduk #lokal di China, India, dan Nepal rela mempertaruhkan nyawa demi cairan berwarna #cokelat keemasan ini.

#Madu tersebut diperoleh dari spesies lebah #terbesar di dunia; lebah tebing Himalaya (Apis dorsata laboriosa).

Lebah dengan ukuran mencapai lebih dari 3 cm panjangnya ini mengumpulkan #serbuk sari atau pollen dari bunga Rhododendron.

Istimewanya, spesies lebah ini memiliki akses ke bunga Rhododendron yang biasanya beracun bagi manusia.

Pasalnya, hewan ini telah mengalami sedikit perubahan gen mengingat habitatnya di pegunungan Himalaya yang berkondisi ekstrem.

Bahkan dengan keahlian mendaki dan memanjat, penduduk di area pegunungan ini masih mengalami kesulitan untuk mengumpulkan madu gila ini.

Sebagian besar lebah tebing bersarang di ketinggian antara 2500 meter hingga 3000 meter di atas permukaan laut.

Dengan bentuk sarang yang berukuran besar menggantung di permukaan tebing-tebing vertikal di bagian barat daya pegunungan.

Meski demikian, madu ini sama berharganya dengan emas.

Spesies bunga Rhododendron mengandung racun grayanotoksin dan terkenal beracun bagi manusia, tapi madu olahan dari bunga ini memiliki efek bagi orang biasa.

Mad honey dikenal sebagai zat halusinogenik dan rekreasional serta diresepkan ke berbagai pengobatan.

Madu ini sangat efektif dalam mengobati darah tinggi, diabetes, hingga gangguan seksual ketika dikonsumsi dalam dosis kecil.

Dalam dosis besar, madu ini bisa sangat beracun.

Ada legenda dari para yogi di kawasan tersebut yang merupakan ahli obat.

Mereka dapat menentukan dosis tepat bagi manusia untuk memperoleh manfaat madu tersebut dengan aman.

Dalam jumlah kecil, madu ini memiliki efek memabukkan, memberi rasa rileks, serta pusing dan kesemutan yang menyenangkan.

Jika ditambah sedikit lagi, madu ini bisa bersifat halusinogen, meskipun masih sedikit literatur ilmiah yang mengkaji efeknya.

Sayangnya, efek keracunan madu dalam jumlah besar ditandai dengan muntah, pelemahan otot secara progresif, dan ada penyimpangan fungsi jantung.

Suku di Nepal memburu madu ini karena harganya yang tinggi.

Namun keuntungan yang mereka dapat tidak begitu sepadan dengan pertaruhan nyawa untuk mendapatkan madu dari sarangnya secara langsung.