Batujaya adalah situs arkeolog yang terletak di desa Batujaya, karawang di Jawa Barat, Indonesia. Situs ini memiliki luas lima kilometer persegi dan terdiri dari setidaknya 30 struktural dalam apa yang orang sunda sebut hunyur, atau unur (gondong tinggi bumi yang terdiri dari artefak). Unur mirip dengan manapo yang ditemukan di situs arkeolog muara Jambi.
Penemuan situs arkeolog ini penting karena meskipun itu adalah lokasi Tarumanagara, kerajaan Hindu-Buddhis tertua di Indonesia; Jawa Barat tidak memiliki sisa-sisa kuil kuno. Sebelum ditemukan, hanya ditemukan empat situs candi di Jawa Barat, yaitu candi Cangkuang (di Garut), candi Ronggeng, candi Pamarican, dan candi Pananjung (di Ciamis).
Penelitian awal di Jiwa menemukan bahwa kuil itu dibangun antara abad kelima dan keenam. Ini berdasarkan prasasti yang ditemukan pada berbagai tablet votive yang ditemukan di daerah tersebut, tablet tanah liat kecil dengan prasasti dan gambar Buddha yang digunakan dalam doa. Prof. Dr. Budihartono, antropolog senior Universitas Indonesia, mengusulkan untuk melakukan analisis serbuk sari untuk memeriksa lingkungan paleoen dan juga catatan budaya, termasuk bukti diet dan pengolahan makanan.
Di dalam dan sekitar situs juga ditemukan fragmen tembikar tanah liat budaya Buni, yang menunjukkan budaya tanah liat prasejarah Buni yang tersebar di Jawa Barat pantai utara merupakan pendahulu situs Batujaya.
Pada April 2019, kompleks tersebut dinyatakan sebagai harta budaya nasional Indonesia.
source ig alivikry