× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
4 0 0 0 0 0
4
   ic_mode_light.png

Peta Baru China Acak-Acak Tetangga RI, India-Malaysia Ngamuk

Jakarta, CNBC Indonesia - China membuat murka negara-negara tetangga RI. Hal ini terkait peta baru negeri itu yang mencaplok sejumlah wilayah negara lain.


Senin, Kementerian Sumber Daya Alam China merilis peta "standar China" edisi 2023, sebagaimana dimuat Global Times. Bukan hanya wilayah daratan negara lain masuk tapi juga perluasan klaimnya di Laut China Selatan (LCS).


Khusus di Laut China Selatan (LCS), China merubah konsep wilayah negaranya dari sembilan garis putus-putus, menjadi 10 garis putus-putus. Sembilan garis putus-putus sebelumnya mengkalim laut dari Kepulauan Paracel (yang juga diklaim Vietnam dan Taiwan) hingga Kepulauan Spratly yang disengketakan dengan Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam.


Dalam konser baru 10 garis putus-putus, China pun tegas memasukkan pula wilayah Taiwan ke dalam teritorinya. Selama ini Taiwan menganggap pulau itu bagian dari negerinya meski pemerintahan Taipe menolak.


India Protes


India bereaksi atas ini. Negara itu mengeluarkan protes ke China, Selasa.


Pasalnya, negara bagian Arunachal Pradesh dan dataran tinggi Aksai Chin dimasukkan sebagai wilayah resmi Beijing. Aksai Chin sendiri merupakan area sengketa yang diperebutkan di perbatasan kedua negara dan sempat menimbulkan bentrok berdarah di 2020.


"Kami hari ini telah mengajukan protes keras melalui saluran diplomatik dengan pihak China mengenai apa yang disebut 'peta standar' China di tahun 2023 yang mengklaim wilayah India," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arindam Bagchi dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Kamis (31/8/2023).


"Kami menolak klaim tersebut karena tidak memiliki dasar. Langkah China seperti itu hanya akan mempersulit penyelesaian masalah perbatasan," tambahnya lagi.


Malaysia


Hal sama juga dilakukan Malaysia, khususnya termais LCS. Kuala Lumpur pada hari Rabu menolak mentag-mentah peta baru Tiongkok yang mengklaim perairan lepas pantai Malaysia di LCS bagian dari Beijing.


"Malaysia tidak mengakui klaim China di LCS ... yang mencakup wilayah maritim Malaysia," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia.


"Masalah LCS adalah masalah yang kompleks dan sensitif ... perselisihan tersebut harus ditangani secara mulus dan rasional melalui dialog berdasarkan hukum internasional," tambah Negeri Jiran.


"Malaysia juga mendukung pembuatan Kode Etik di bidang kelautan," ujarnya lagi menyinggung hal yang sedang dinegosiasikan oleh negara-negara Asia Tenggara.


Negara Lain


Taiwan belum berkomentar soal ini. Begitu juga negara lain di Asia Tenggara, termasuk Vietnam hingga Filipina yang kerap tegang dengan China akibat LCS.


Perlu diketahui masalah LCS juga membuat RI mengirimkan nota protes ke China. Di 2020, RI murka atas pelanggaran pelanggaran Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang dilakukan kapal Negeri Tirai Bambu di perairan Natuna, Kepulauan Riau.


 


Sumber : CNBC Indonesia

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
ArtikelinfoduniaPolitikBerita
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_light.png ic_other.png
+