Mycena interrupta disebut payung peri karena bentuk yang menyerupai payung kecil dan indah. Mycena interrupta memiliki tudung atau pileus berbentuk bulat dan cembung. Tudung berwarna putih di bagian sampingnya lalu gradasi biru semakin ke tengah dan biru cemerlang di tengah tudungnya.
Ketika cuaca lembap atau setelah hujan, tudung biru tersebut kerap kali berlendir. Lendir tersebut membuat warna Mycena interrupta mengilap dan semakin indah. Mycena interrupta hidup di batang kayu yang mati. Warnanya yang biru terlihat mencolok di antara warna batang kayu serta tanah yang coklat dan warna daun jatuh yang jingga.
Dilaporkan dari iNaturalist, batang Mycena interrupta memiliki panjang sekitar satu hingga dua sentimeter dengan tebal hanya berkisar 0,1 hingga 0,2 sentimeter. Ukurannya yang sangat kecil membuat batang Mycena interrupta rapuh. Bahkan, batang tersebut kerap kali patah jika tertiup angin. Batang kecil tersebut memiliki permukaan yang halus dan berwarna putih bersih. Meski terlihat rapuh, Mycena interrupta tetap dapat memecah zat kayu untuk tumbuh dan berkembang seperti jamur lainnya.
Menyadur dari Forest Floor Narrative , Mycena interrupta menghasilkan enzim kuat yang mamou produksi rantai polimer panjang selulasa dan lignin kayu secara kimiawi. Mycena interrupta merupakan spesies yang muncul sekitar 600 tahun lalu ketika bumi masih berupa superbenua Gondwana. Sehingga, distribusi habitatnyapun berada di bekas Gondwana seperti Australia dan Selandia Baru. Kompas