× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
9 0 0 0 0 0
9
   ic_mode_dark.png

XENOBOT, ROBOT HIDUP PERTAMA YANG BISA BEREPRODUKSI

Xenobot merupakan robot hidup pertama yang diciptakan para ilmuwan dari Amerika Serikat pada tahun lalu. Kini, xenobot yang dibentuk dari sel induk katak cakar Afrika (Xenopus Laevis) itu dikabarkan bisa bereproduksi.

Melansir dari cnn.com (29/11/2021), para ilmuwan yang mengembangkan xenobot mengatakan bahwa mereka telah menemukan kalau xenobot memiliki cara reproduksi biologis yang berbeda dengan hewan dan tanaman. Seorang profesor biologi yang juga menjadi salah satu pendamping ilmuwan utama dari penelitian baru ini, Michael Levin, mengaku terkejut sekaligus kagum dengan penemuan ini.

“Katak memiliki cara reproduksi yang biasa mereka lakukan Namun, ketika Anda membebaskan (sel-selnya) dari sisa embrio yang ada dan memberikan mereka kesempatan untuk menemukan cara bagaimana berada di lingkungan baru, mereka akan menemukan cara baru untuk bergerak dan bereproduksi,” ujar Levin.

Lalu, sebenarnya xenobot itu robot atau makhluk hidup? Dalam membuat xenobot, para ilmuwan mengambil sel induk hidup dari embrio katak dan membiarkan mereka untuk berinkubasi. Tidak ada manipulasi gel yang terlibat.

“Sebagian besar orang menganggap robot terbuat dari metal dan keramik. Namun, membicarakan soal robot bukan tentang bahan materialnya, melainkan apa yang dilakukannya, yaitu bertindak seperti manusia. Bila mengambil sudut pandang seperti itu, maka xenobot adalah robot, tetapi juga makhluk hidup yang terbuat dari sel katak yang tidak dimodifikasi secara genetik,” ucap profesor ilmu komputer dan ilmuwan utama penelitian ini, Josh Bongard.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa xenobot dapat melakukan replikasi. Namun, kemampuan ini jarang terjadi dan hanya dalam keadaan tertentu.

Xenobot yang awalnya berbentuk bola dan terbuat dari sekitar 3.000 sel itu menggunakan replikasi kinetik, yaitu proses replikasi yang terjadi di tingkat molekuler tetapi belum pernah teramati di skala sel atau organisme utuh. Kemudian, para peneliti dengan bantuan kecerdasan buatan menguji miliaran bentuk tubuh untuk membuat xenobot menjadi lebih efektif pada jenis replikasi ini.

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
ArtikelinfoduniaWowViralTeknologiITFakta UnikInformasi Menarik
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_dark.png night
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_dark.png ic_other.png
+