Laba Laba Membangun Sarangnya

Dikutip dari laman Natural History Museum di Inggris, laba-laba ternyata membuat jaringnya dari sutra atau serat alami yang terbuat dari protein.

Sutra laba-laba tidak hanya kuat, tapi memiliki daya regang tinggi. Oleh karena itu, laba-laba menggunakannya untuk memerangkap mangsa mereka.

Saking kuatnya jaring laba-laba, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Markus Buehler, pernah menganalisis struktur hierarki jaring laba-laba yang kompleks sekaligus kuat.

Pada pengukuran berbasis pound ke pound, jaring laba-laba diketahui bisa lebih kuat dari baja.

Secara umum, laba-laba menghasilkan sutra yang berwarna putih atau berwarna kebiruan untuk membuat jaringnya.

Ada tujuh kelenjar sutra yang berbeda, yang menghasilkan sutra dengan karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Misalnya sutra cribellate yang sangat berbulu.

"Sutra Cribellate bertindak seperti Velcro, menempel di kaki dan bulu serangga yang ditangkap," ucap Jan Beccaloni, kurator arachnida dari Natural History Museum.

Setiap jenis kelenjar sutra dikaitkan dengan pemintal tertentu. Namun, tidak ada spesies laba-laba yang memiliki ketujuhnya.

Laba-laba memiliki struktur yang disebut pemintal di perutnya, yang biasanya terletak di bagian bawah hingga belakang.

Bagian tersebut adalah organ pemintalan sutra. Spesies yang berbeda memiliki jumlah pemintal yang berbeda, tetapi sebagian besar memiliki gugus.

Di ujung setiap pemintal terdapat kumpulan keran, struktur seperti nosel (alat untuk mengontrol arah). Seutas benang sutra keluar dari masing-masing kumpulan tersebut.

"Sutra ditarik keluar oleh gravitasi atau kaki belakang laba-laba. Sutra itu cair saat berada di dalam laba-laba," terang Jan.