Genghis Khan Miliki 16 Juta Keturunan Laki-laki di Seluruh Dunia karena Menghamili Ribuan Wanita Berbeda.

Pemimpin Mongol Genghis Khan dikenal memiliki banyak anak dengan wanita yang berbeda. Dilansir TribunTravel.com dari laman thevibtagenews.com, sebuah penelitian pada 2003 menemukan bahwa 16 juta pria, setengah persen dari populasi pria di dunia, adalah keturunan genetik dari Genghis Khan.

Yang lebih mengejutkan adalah bahwa 8 persen pria yang tinggal di wilayah bekas kerajaan Mongolia memiliki kromosom Y yang terkait dengan garis kerajaan itu. Garis keturunan kembali sekitar 1.000 tahun.


Hanya pria yang dihitung dalam penelitian ini karena ketergantungannya pada kromosom Y untuk analisis garis keturunan. Kekaisaran Mongol pada puncaknya menguasai wilayah yang luas dari China ke Iran, dan sebagian Rusia meluas ke Eropa.

Temuan genetik dilihat oleh peneliti sebagai bukti pengaruh bahwa seseorang dengan banyak keturunan dapat memiliki spesies. Genghis Khan lahir sekitar 1162 di Mongolia.

Dia pertama kali menikah pada usia 16 tetapi mengambil banyak istri dan selir selama masa hidupnya. Istri pertama Khan, Borte, melahirkan empat putra yang menjadi pewaris dinasti. Di bawah Genghis Khan, tentara Mongol secara agresif memperluas melalui Asia.

Dengan pasukan besar yang mereka miliki, orang-orang Mongol mengalami kesuksesan di bawah Khan, yang dikaitkan dengan pergerakan kavaleri yang cepat selama pertempuran.

Taktik yang digunakan oleh Genghis Khan dan pasukannya sangat brutal.

Setiap kali sebuah kota baru ditaklukkan, sebagian besar populasi, baik manusia maupun hewan, dibantai.

Orang-orang yang selamat menjadi sasaran penjarahan dan pelecehan seksual. Beberapa digunakan sebagai perisai manusia di depan pasukan Mongol selama serangan berikutnya.

Setelah menaklukkan wilayah, Genghis Khan akan memilih wanita pertama untuk ditambahkan ke haremnya.

Beberapa perkiraan menunjukkan dia menghamili lebih dari 1.000 wanita berbeda. Namun tidak diketahui berapa banyak anak yang berhasil dia buahi.

Khan meninggal pada 1227, kemungkinan karena kelelahan atau penyakit pernapasan. Ahli waris Genghis Khan juga produktif. Satu anaknya memiliki 40 putra dari istri dan selir, dengan sejumlah anak yang tidak diketahui dari banyak perempuan lain.

Anak-anak Khan ini yang memiliki lebih banyak anak membantu memperluas warisan genetiknya di seluruh benua.


Ayah lain yang secara historis produktif adalah seorang penguasa Dinasti Ming di China bernama Giocannga.

Keturunan genetika modernnya diperkirakan 1,5 juta pria di China utara modern. Giocannga meninggal pada 1583. Seperti Genghis Khan, dia juga memiliki banyak istri dan selir yang melahirkan.

Warisan Giocannga hidup sebagai cucunya mendirikan Dinasti Qing yang memerintah China antara 1644 dan 1912.

Orang-orang lain dengan keturunan ganda masih menjadi misteri. Mereka semua diyakini berasal di daerah yang terletak dari Timur Tengah ke Asia Tenggara dan hidup lebih awal dari Khan atau Giocannga, antara 2100 SM dan 1100 AD.


Keberhasilan reproduksi yang tinggi dari para penguasa dikaitkan dengan status sosial yang tinggi, jumlah istri yang lebih banyak, dan kematian anak-anak yang lebih rendah.

Meningkatnya penggunaan kuda untuk transportasi juga memungkinkan untuk transmisi gen mereka ke lokasi yang tersebar luas.

Satu-satunya cara untuk menemukan identitas para ayah anonim adalah menemukan sisa-sisa pemakaman dan mengekstraksi DNA mereka.

Itu tidak mungkin pernah terjadi.

Bahkan makam Genghis Khan tidak diketahui, meskipun ada upaya untuk menemukannya.